Pengertian Surat Kuasa, Surat Pernyataan dan Surat Persetujuan



A.  UMUM
Didalam mempersiapkan dan melangsungkan pengikatan suatu fasilitas kredit berikut dengan pengikatan jaminannya, maka dokumen-dokumen utamanya adalah :

1.   Perjanjian Kredit
2.   Akta Pengakuan Hutang
3.   Dokumen-dokumen pemberian jaminan seperti Akta Kuasa Memasang Hak Tanggungan, Akta Kuasa Menjual, Perjanjian Pemberian Jaminan secara Fiducia.

B.  SURAT KUASA
1.  Pengertian Kuasa :
     Kuasa adalah pendelegasian kewenangan dari Pemberi Kuasa kepada       Penerima Kuasa sehingga Penerima Kuasa berhak bertindak untuk dan atas       nama serta mewakili Pemberi Kuasa didalam melakukan perbuatan (-      perbuatan) hukum yang disebutkan dalam dokumen pemberian kuasa      tersebut.
Dengan demikian akibat hukum / konsekuensi hukum dari pemberian kuasa adalah :
a.    Penerima Kuasa berhak bertindak untuk dan atas nama serta mewakili Pemberi Kuasa didalam melakukan perbuatan (-perbuatan) hukum yang disebutkan dalam dokumen pemberian kuasa tersebut.
b.    Pemberi Kuasa dapat menjadi tidak berhak atau tidak berwenang untuk melakukan perbuatan (-perbuatan) hukum yang disebutkan dalam dokumen pemberian kuasa tersebut, apabila demikian disebut dalam dokumen pemberian kuasa.

2.  Sifat Kuasa :
a.    Dari segi isi, maka ada pemberian kuasa yang bersifat umum dan ada pula yang bersifat khusus.
Pemberian kuasa yang bersifat umum artinya Pemberi Kuasa mendelegasikan tiap-tiap dan seluruh hak dan kewenangannya kepada Penerima Kuasa.
Sedangkan pemberian kuasa yang bersifat khusus artinya Pemberi Kuasa mendelegasikan hak dan kewenangan tertentu kepada Penerima Kuasa.  
b.    Dari segi masa berlakunya kuasa maka ada kuasa yang diberikan untuk jangka waktu tertentu dan ada pula kuasa yang tidak dibatasi jangka waktu berlakunya.
c.    Dari segi penghentian kuasa maka ada kuasa yang dapat diputuskan secara sepihak (oleh Pemberi Kuasa) dan ada kuasa yang tidak dapat diputuskan secara sepihak.  
d.    Dari segi formalnya maka ada kuasa yang dituangkan didalam akta Notariil dan ada pula kuasa yang dibuat dalam akta bawah tangan.

3.  Hal-hal yang Harus Diperhatikan
a.    Pemberi Kuasa adalah pihak yang berhak/berwenang melakukan perbuatan hukum yang disebut dalam isi kuasa.
b.    Pemberi Kuasa telah memperoleh persetujuan yang disyaratkan untuk melakukan perbuatan hukum yang disebut dalam isi kuasa.
Misalnya
·         Persetujuan dari istri ∕ suami Pemberi Kuasa
·       Persetujuan dari Komisaris, Komisaris Utama, Dewan Komisaris atau anggota Direksi yang lain
c.    Kuasa untuk menandatangani :
·         Perjanjian Kredit dan akta Pengakuan Hutang
·       Akta Kuasa Untuk Memasang Hak Tanggungan dan akta Kuasa Untuk Menjual atas tanah (dan Bangunan) sebagai jaminan
·         Perjanjian pemberian jaminan lainnya  
Harus dibuat dalam akta otentik (Notariil)
d.    Dalam hal Pemberi Kuasa dan Penerima Kuasa dalam suatu surat kuasa bukan Bank, maka Surat Kuasa harus ditandatangani oleh Pemberi Kuasa dan Penerima Kuasa.
e.    Dalam hal Bank sebagai Penerima Kuasa, maka Surat Kuasa tidak perlu ditandatangani oleh Bank (selaku Penerima Kuasa)
f.     Penggunaan Hak Substitusi, sebaiknya dicantumkan secara tegas apakah kuasa diberikan dengan Hak Substitusi atau kuasa diberikan tanpa Hak Substitusi.
g.    Kuasa-kuasa yang diterima Bank sehubungan dengan pemberian kredit dan penerimaan jaminan harus mencantumkan klausula mengenyampingkan pasal 1813 KUHP.


C.  SURAT PERSETUJUAN (APPROVAL)
1.  Pengertian Persetujuan :
    Persetujuan adalah ketentuan-persyaratan yang harus dipenuhi agar supaya :
·         Seseorang atau suatu pihak berhak / berwenang untuk melangsungkan suatu perbuatan hukum atau perikatan hukum tertentu
·         Perikatan hukum yang dibuat mengikat :
a.    Sekutu yang lain apabila salah satu pihak dalam perikatan tersebut adalah Firma atau CV
b.    Perseroan Terbatas (P.T.) apabila salah satu pihak dalam perikatan tersebut adalah P.T. yang berbadan hukum
c.    Harta bersama apabila objek dari perikatan tersebut adalah harta bersama
Dengan demikian akibat hukum / konsekuensi hukum dari tidak adanya persetujuan / approval adalah bahwa perikatan yang tidak mengikat :
a.    Sekutu yang lain apabila salah satu pihak dalam perikatan tersebut adalah Firma atau CV
b.    Perseroan Terbatas (P.T.) apabila salah satu pihak dalam perikatan tersebut adalah P.T. yang berbadan hukum
c.    Harta bersama apabila objek dari perikatan tersebut adalah harta bersama  

2.  Sifat Persetujuan
a.    Dari segi isi maka ada pemberian persetujuan yang bersifat umum dan ada pula yang bersifat khusus.
b.    Dari segi masa berlakunya pemberian persetujuan maka ada pemberian persetujuan yang diberikan untuk jangka waktu tertentu dan ada pula persetujuan yang tidak dibatasi jangka waktu berlakunya.
c.    Dari segi formalnya maka ada pemberian persetujuan yang dituangkan didalam akta Notariil dan ada pula persetujuan yang dibuat dalam akta dibawah tangan. 

3.  Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Pemberian Persetujuan
a.    Pemberi persetujuan adalah pihak yang berhak / berwenang memberikan persetujuan
Misalnya :
·         Direktur, Komisaris atau Komisaris Utama berdasarkan anggaran dasar P.T.
·         Sekutu Pasif berdasarkan anggaran dasar C.V.
·         Direktur berdasarkan anggaran dasar Firma
b.    Persetujuan untuk menandatangani Perjanjian Kredit, Akta Pengakuan Hutang, Surat Kuasa Memasang Hak Tanggungan dan Akta Kuasa Untuk Menjual atas tanah (dan bangunan) sebagai jaminan, maka Surat Persetujuan harus ditandatangani di hadapan Notaris (tandatangan dilegalisir oleh Notaris).

D.  SURAT PERNYATAAN  
1.  Pengertian Pernyataan :
Pernyataan adalah penegasan yang harus diberikan oleh Debitur dan atau pemberi jaminan atas permintaan Bank Sinarmas mengenai :
·         Kesanggupan Debitur dan atau pemberi jaminan untuk melakukan atau tidak melakukan perbuatan atau upaya tertentu
·         Status Hukum dari Debitur, Pemberi Jaminan dan Barang Jaminan
·         Fakta tertentu
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Pernyataan adalah keterangan tambahan yang diberikan oleh Debitur dan atau Pemberi Jaminan selain dari pada keterangan-keterangan yang dimuat dalam Perjanjian Kredit, Akta Pengakuan Hutang dan Perjanjian-Perjanjian pemberi jaminan.

2.  Sifat Pernyataan
Dari segi formalnya, maka ada pernyataan yang dituangkan didalam akta Notariil dan ada pula pernyataan yang dibuat dalam akta bahwa tangan.

3.  Hal-Hal yang harus diperhatikan
Pernyataan yang dibuat oleh Debitur/Pemberi Jaminan dan berhubungan dengan tanah (dan bangunan) yang telah atau akan dijaminkan kepada Bank harus dibuat dalam Akta Otentik (Notariil).


========== +++++++++ ==========


Komentar

Postingan populer dari blog ini

DAFTAR KODE RTGS/KLIRING BANK DI INDONESIA

ISTILAH PERBANKAN YG JARANG DIKETAHUI PUBLIK …

Angka Korea (Sino Korea & Korea Asli)