Pendekatan Audit Berdasarkan Risiko (The Risk-Based Audit Approach)
Terdapat
perubahan definisi audit internal, dimana dulu audit internal berfungsi sebagai
penilai independen untuk menguji dan mengevaluasi kontrol atas kegiatan dalam
perusahaan. Saat ini audit internal berperan sebagai aktivitas penilaian
kecukupan tujuan perusahaan dan konsultasi yang bertujuan untuk menambah nilai
dan meningkatkan kinerja kegiatan dalam perusahaan. Audit internal membantu
perusahaan mencapai tujuannya dengan melakukan pendekatan sistematis untuk
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, kontrol, dan tata
kelola perusahaan.
Risiko
adalah ketidakpastian atas terjadinya sesuatu yang bisa berdampak pada
pencapaian tujuan. Risiko merupakan sesuatu yang inheren pada setiap kegiatan
operasional. Risiko memiliki 2 dimensi:
·
Impact : dampak atas terjadinya risiko (jika terjadi).
Impact : dampak atas terjadinya risiko (jika terjadi).
·
Likelihood :
kemungkinan terjadinya risiko.
Peta risiko:
5
|
10
|
15
|
20
|
25
|
4
|
8
|
12
|
16
|
20
|
3
|
6
|
9
|
12
|
15
|
2
|
4
|
6
|
8
|
10
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
Risk Based Audit (RBA) adalah sebuah metode audit internal untuk menyakinkan kecukupan bahwa risiko pada sebuah perusahaan dikelola sesuai dengan batasan risiko (risk appetite) yang ditetapkan perusahaan. Hal tersebut bertujuan meyakinkan kegiatan manajemen risiko yang telah disepakati oleh manajemen perusahaan telah berjalan secara efektif dan efisien.
RBA
adalah metode pemeriksaan atas topik yang dianggap penting oleh perusahaan.
Fokus dari RBA adalah menilai kecukupan atas kegiatan unit bisnis dalam mengidentifikasi
dan me-review risiko berikut mitigasi
yang telah dilakukan dalam bentuk manajemen risiko dan kontrol internal.
Keuntungan
pemeriksaan menggunakan metode RBA:
·
Mengetahui risiko yang belum memiliki kontrol yang cukup.
·
Mengetahui risiko yang memiliki kontrol berlebih sehingga
mengkonsumsi sumber daya yang tidak perlu.
Perbandingan
jadwal pemeriksaan antara metode lama dan metode RBA:
Metode Lama
|
Metode RBA
|
||
Perencanaan
|
10-15%
|
Perencanaan
|
10-15%
|
Survei pendahuluan
|
10-15%
|
Kecukupan
|
40-50%
|
Pemeriksaan di lapangan
|
60-70%
|
Efektivitas
|
25-30%
|
Pelaporan
|
10-15%
|
Pelaporan
|
5-10%
|
Perbedaan
Risk Based Audit dan Control Based Audit:
Keterangan
|
Control Based
|
Risk Based
|
Perhatian
atas tiap kontrol
|
Semua
kontrol mendapatkan perhatian yang sama, baik low risk maupun high risk.
|
Semakin
besar risiko semakin besar perhatian yang diberikan.
|
Metodologi
dan pendekatan audit
|
Metodologi
dan pendekatan audit berulang dari tahun ke tahun dan difokuskan pada
kontrol.
|
Metodologi
dan pendekatan audit difokuskan pada risiko.
|
Alokasi
waktu dan usaha yang dikeluarkan
|
Pemeriksaan
audit disamakan per area.
|
Semakin
besar risiko, semakin besar usaha yang diberikan.
|
Pelaporan
|
Sesuai
dengan fungsi auditor hanya menguji dan mengevaluasi kontrol, maka pelaporan
hanya berisi kelemahan kontrol.
|
Memberikan
keyakinan bahwa risiko telah dikelola sampai batas yang dapat diterima.
Temuan yang diinformasikan adalah temuan yang berisiko, yang menunjukkan
bahwa risiko tersebut belum dikelola dengan baik.
|
Pendekatan Audit Berdasarkan RIsiko (The Risk-Based Audit Approach)
Manajemen risiko merupakan aktivitas yang perlu dilakukan oleh
tiaporganisasi, dalam rangka meminimalisir risiko-risiko yang dapat
mengakibatkan dampak buruk di masa depan. Penting bagi organisasi untuk
memastikan bahwa manajemen risiko berjalandengan efektif, salah satunya
adalah dengan melakukan risk based internal audit (RBIA) atauaudit
berbasis risiko.
Evolusi Internal Audit
Internal audit telah mengalami evolusi yang pesat hingga saat ini. Hal
ini dipicu oleh berbagai event risiko baik kecil maupun besar yang
terjadi secara global, mulai dari kasus Enron danWorldcom, hingga yang
terbaru yakni krisis keuangan global, yang semakin memperkuat pentingnya
fungsi internal audit. Risiko yang bervariasi, dan juga semakin
kompleks seiring berkembangnya sistem keuangan saat ini, menjadikan
peran internal audit yang kuat semakindiperlukan. Sehingga, ini memicu
internal audit untuk terus mengalami evolusi hingga saat ini.Jika
awalnya internal audit hanya berfokus dalam mengidentifikasi pelanggaran
semata sertamenekankan compliance terhadap regulasi, hingga kemudian
punya pemahaman yangmenyeluruh mengenai risiko, kini sudah sampai
berkembang risk-based audit atau audit berbasisrisiko. Berikut ini
adalah evolusi yang terjadi pada internal audit.Pendekatan audit awalnya
dulu hanya berupa
Shotgun approach
yakni merupakan pendekatanaudit tradisional
Post the facts
dimana audit hanya bertujuan untuk mengungkap temuan,mencari-cari dan
mengidentifikasi kesalahan maupun pelanggaran baik dalam
aktivitas,kebijakan maupun laporan perusahaan.Selanjutnya berkembang
menjadi
Compliance-based approach
yakni merupakan pendekatanaudit dimana dilakukan pengecekan terhadap
keselarasan antara kebijakan dan prosedur yangdilakukan dengan ketetapan
regulasi. Hanya saja, kekurangannya adalah jika terdapat aktivitasyang
tidak comply padahal sebenarnya itu merupakan inovasi, sementara aturan
yang ditetapkansudah out of date. Jika auditor tidak bisa memahami
perspektif yang diaudit, maka pendekatanini bisa jadi kontraproduktif
karena membatasi kreativitas.Kemudian ada lagi
Control-based approach
yang mirip dengan compliance-based approach,namun bedanya disini
auditor menggunakan kontrol internal yang merupakan best practice.
Timauditor punya checklist dan framework tersendiri mengenai aktivitas
mana saja yang perludikontrol. Kelemahan dari pendekatan ini adalah
seringkali terlalu menekankan kontrol, sehinggaseringkali melupakan
pertimbangan faktor praktis maupun cost-benefit dalam
implementasikontrol tersebut.Kini, trend nternal audit yang berkembang
saat ini sudah mengarah kepada
Risk-based audit
dimana auditor pertama-tama harus memahami dulu bagaimana visi, misi,
tujuan, target, dan strategi dari perusahaan, baru kemudian
mengidentifikasi dan menganalisa risiko yang berpotensi menghalangi
pencapaian tujuan. Auditor bertugas untuk menentukan apakah kontrolsudah
ditempatkan dengan baik dan berjalan secara efektif dalam mengelola
risiko.
Sumber :
Sumber :
www.scribd.com/doc/47939505/Audit-Berbasis-Risiko
www.daya-inovasi-solusindo.blogspot.co.id/
Komentar
Posting Komentar