Pengertian Bank Persepsi

Pengertian Bank Persepsi adalah :
Bank umum yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan selaku BUN (Bendahara Umum Negara) menjadi mitra KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara) untuk menerima setoran penerimaan negara bukan dalam rangka impor dan ekspor, yang meliputi penerimaan pajak, cukai dalam negeri, dan penerimaan bukan pajak.
Atas jasa pelayanan penerimaan setoran penerimaan negara tersebut Bank Persepsi memperoleh imbalan dari Kementrian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Besarnya imbalan jasa pelayanan penerimaan Negara tersebut ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan.
Bank umum yang ingin menjadi Bank Persepsi harus mengajukan izin kepada Menteri Keuangan untuk dapat ditunjuk menjadi Bank Persepsi.

Contoh Bank Persepsi antara lain :
    1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
    2. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
    3. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
    4. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
    5. PT Bank Syariah Mandiri
    6. PT BNI Syariah
    7. Bank Muamalat
    8. PT Bank Central Asia Tbk
    9. PT Bank CIMB Niaga Tbk
    10. PT Bank Danamon
    11. Bangkok Bank
    12. PT Bank Panin
    13. Bank ANZ Indonesia
    14. PT Bank Permata, Tbk
    15. Bank Chinatrust (CTBC)
    16. PT Bank Rabobank Internasional Indonesia
    17. Bank Commonwealth
    18. Bank DBS Indonesia
    19. PT Bank Sinarmas
    20. Bank Ganesha
    21. PT Bank Sinhan Indonesia (d/h PT Bank Metro Express)
    22. Bank ICBC Indonesia
    23. Bank J Trust Indonesia
    24. Bank Maybank Indonesia
    25. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
    26. Bank Mestika Dharma
    27. PT Bank UOB Indonesia
    28. Bank Mizuho
    29. Bank Of America
    30. Standard Chartered Bank
    31. Bank of Tokyo
    32. Bank QNB Kesawan
    33. Bank Resona Perdania
    34. Bank Sumitomo
    35. Bank Woori Saudara
    36. Citibank, N.A
    37. Deutsche Bank, A.G
    38. Hongkong and Shanghai Bank Corp
    39. JP Morgan Chase Bank
    40. KEB Hana
    41. MNC Bank Internasional
    42. PT Bank Artha Graha
    43. PT Bank Bukopin Tbk
    44. PT Bank Bumi Arta
    45. PT Bank DKI
    46. PT Bank Ekonomi Raharja
    47. PT Bank Jasa Jakarta
    48. PT Bank Maspion Indonesia
    49. PT Bank Mayapada
    50. PT Bank Mega
    51. PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
    52. PT Bank OCBC NISP
    53. BPD Aceh
    54. BPD Bali
    55. BPD Bengkulu
    56. BPD Jabar Banten
    57. BPD Jambi
    58. BPD Jawa Tengah
    59. BPD Jawa Timur
    60. BPD Kalimantan Barat
    61. BPD Kalimantan Selatan
    62. BPD Kalimantan Tengah
    63. BPD Kalimantan Timur
    64. BPD Lampung
    65. BPD Maluku
    66. BPD Nusa Tenggara Barat
    67. BPD Nusa Tenggara Timur
    68. BPD Papua
    69. BPD Riau Kepri
    70. BPD Sulawesi Selatan dan Barat
    71. BPD Sulawesi Tengah
    72. BPD Sulawesi Tenggara
    73. BPD Sulawesi Utara
    74. BPD Sumatera Barat
    75. BPD Sumatera Utara
    76. BPD Sumsel Babel
    77. BPD Yogyakarta
     
Pengertian Bank Umum adalah :
Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran seperti menghimpun dana dari masyarakat (giro, tabungan, deposito berjangka, dan sertifikat deposito), memberikan kredit, menerbitkan surat pengakuan utang dan lain-lain.

Penerimaan Pajak antara lain :
  • Pajak Penghasilan (PPh)
  1. PPh Pasal 21
  2. PPh Pasal 22
  3. PPh Pasal 23
  4. PPh Pasal 4 ayat 2
  5. PPh Pasal 15
  6. PPh Pasal 19
  7. PPh Pasal 25 Orang Pribadi
  8. PPh Pasal 29 Orang Pribadi
  9. PPh Pasal 25 Badan
  10. PPh Pasal 29 Badan
  11. PPh Pasal 26
  • Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
  • Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.
  • Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)
  • Bea Meterai 
Cukai Dalam Negeri
Cukai adalah pungutan negara yang dikenakan terhadap barang-barang tertentu yang mempunyai sifat atau karakteristik yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tentang Cukai.
Barang Kena Cukai antara lain terdiri dari:
  1. etil alkohol atau etanol, dengan tidak mengindahkan bahan yang digunakan dan proses pembuatannya;
  2. minuman yang mengandung etil alkohol dalam kadar berapa pun, dengan tidak mengindahkan bahan yang digunakan dan proses pembuatannya, termasuk konsentrat yang mengandung etil alkohol;
  3. hasil tembakau, yang meliputi sigaret, cerutu, rokok daun, tembakau iris, dan hasil pengolahan tembakau lainnya, dengan tidak mengindahkan digunakan atau tidak bahan pengganti atau bahan pembantu dalam pembuatannya. 
Penerimaan Bukan Pajak
Penerimaan Bukan Pajak disebut juga dengan nama Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Berdasarkan Undang-Undang nomor  20 Tahun 1997 Tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), maka PNBP antara lain terdiri dari :
  1.  penerimaan yang bersumber dari pengelolaan dana Pemerintah;
  2.  penerimaan dari pemanfaatan sumber daya alam;
  3. penerimaan dari hasil-hasil pengelolaan kekayaan Negara yang dipisahkan;
  4. penerimaan dari pelayanan yang dilaksanakan Pemerintah
  5. penerimaan berdasarkan putusan pengadilan dan yang berasal dari pengenaan denda administrasi;
  6. penerimaan berupa hibah yang merupakan hak Pemerintah
  7. penerimaan lainnya yang diatur dalam Undang-undang tersendiri 
Referensi :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DAFTAR KODE RTGS/KLIRING BANK DI INDONESIA

ISTILAH PERBANKAN YG JARANG DIKETAHUI PUBLIK …

Angka Korea (Sino Korea & Korea Asli)