Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

Bolehkah Bank Memberikan Informasi Data Nasabah Kepada Asuransi?

Gambar
Pertanyaan Apakah dapat dibenarkan pihak Bank memberikan informasi data nasabahnya ke pihak asuransi? Terima kasih banyak Bank Wajib Merahasiakan Data Nasabah Penyimpan Sebelum menjawab pertanyaan Anda, mari kita lihat apakah data nasabah bank termasuk kedalam pengertian rahasia bank? Menurut Pasal 1 angka 28 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (“UU Perbankan”) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (“UU 10/1998”) bahwa rahasia bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya. Informasi data nasabah bank jika dalam hal ini mengenai informasi nasabah penyimpan dan simpanannya berarti termasuk kedalam rahasia bank. Secara eksplisit kewajiban bank untuk merahasiakan keterangan nasabahnya diatur di dalam Pasal 40 ayat (1) UU 10/1998 , namun yang wajib dirahasiakan itu terbatas ke

Informasi Yang Wajib Disampaikan Dalam Website Bank

Gambar
Secara umum, website merupakan media informasi yang secara umum dipergunakan untuk melakukan aktivitas promosi perusahaan dan produk dengan tujuan untuk meningkatkan corporate image dan brand image. Perkembangan terkini, seiring dengan masyarakat yang semakin menuntut keterbukaan atau transparansi yang dilakukan oleh perusahaan, dan juga didorong oleh peraturan regulator berbagai industri untuk melindungi, tidak hanya investor, tetapi juga seluruh pemangku kepentingan. Idealnya, banyak perusahaan yang menggunakan website sebagai media promosi dan sekaligus untuk melaksanakan keterbukaan informasi. Industri perbankan, contohnya, adalah industri yang sangat menekankan pentingnya aspek keterbukaan informasi yang disajikan kepada website. Coba dilihat website perbankan, selain menampilkan informasi mengenai produk dan layanannya, juga menampilkan informasi-informasi penting yang diwajibkan oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Informasi apa saj

Mengenai 8 Jenis Risiko Perbankan Part 11 – Risiko Reputasi dan Bagaimana Mengelolanya

Gambar
Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Risiko reputasi dapat timbul dari adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau persepsi negatif mengenai Bank. Bagaimana Menilainya Penilaian terhadap risiko reputasi dapat dilihat dari beberapa indikator diantaranya adalah pengaruh reputasi dari pemilik bank dan perusahaan terkait, parameter pelanggaran etika bisnis, kompleksitas produk dan kerjasama bisnis, kualitas pemberitaan terhadap suatu bank, dan pengaduan nasabah . Reputasi dari pemilik bank dan perusahaan terkait dapat memberikan pengaruh terhadap reputasi suatu bank. Hal ini dapat diukur dari 2 kriteria turunan yakni kriteria kredibilitas pemilik dan perusahaan terkait serta kriteria kejadian reputasi pada pemilik dan perusahaan terkait. Pengaruh pemilik dan perusahaan terkait umumnya sangat kuat terjadi pada bank yang swasta, atau d

Mengenal 8 Jenis Risiko Perbankan Part 10 – Risiko Hukum dan Bagaimana Mengelolanya

Gambar
Risiko hukum adalah risiko yang terjadi akibat kelalaian bank yang dapat menimbulkan kelemahan dari aspek yuridis, dalam menghadapi tuntutan hukum dari pihak lain. Definisi lainnya adalah risiko hukum merupakan risiko yang disebabkan oleh kelemahan sistem yuridis atau oleh adanya gugatan hukum, ketiadaan hukum yang jelas dan mendukung atau adanya kelemahan dalam kontrak, klaim, atau agunan. Apa Penyebabnya? Penyebab risiko hukum antara lain peraturan perundang-undangan yang mendukung tidak tersedia, perikatan seperti syarat-syarat keabsahan kontrak tidak kuat, pengikatan agunan kredit yang tidak sempurna. Sebagai contoh adalah bank tidak dapat melakukan eksekusi agunan kredit macet karena agunan tersebut tidak diikat secara sempurna, bank kesulitan menagih kewajiban kredit nasabah karena perjanjian kredit ditandatangani oleh pejabat yang tidak berhak sesuai anggaran dasar, atau nasabah menuntut bank karena nasabah merasa membeli produk bank yang tidak transparan

Mengenal 8 Jenis Risiko Perbankan Part 8 – Risiko Kepatuhan dan Bagaimana Mengelolanya

Gambar
Risiko kepatuhan adalah risiko yang disebabkan bank tidak mematuhi atau tidak memenuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti risiko yang terkait dengan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aktiva Produktif, Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif (PPAP), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN), risiko strategis yang terkait dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) bank dan risiko lainnya yang terkait dengan ketentuan tertentu. Pengukuran risiko kepatuhan dilakukan untuk mengukur potensi kerugian yang disebabkan oleh ketidakpatuhan dan ketidakmampuan Bank dalam memenuhi ketentuan yangberlaku. Besarnya risiko kepatuhan diestimasi berdasarkan kemampuan Bank untuk memenuhi seluruh peraturan pada waktu yang lampau dan yang akan datang. Kegiatan-kegiatan ini termasuk dapat melakukan review terhadap semua penalty ataupun denda yang dikenakan regulator k

Mengenal 8 Jenis Risiko Perbankan Part 7 – Risiko Likuiditas dan Bagaimana Mengelolanya

Gambar
Risiko likuiditas merupakan risiko yang antara lain disebabkan ketidakmampuan bank dalam memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/ atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa menganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. Likuiditas merupakan faktor yang penting dan dapat dikatakan sebagai “nyawa“nya. Pengalaman krisis perbankan tahun 1997 dimana banyak bank mengalami kesulitan likuiditas dan banyak juga yang kemudian akhirnya dilikuidasi. Risiko likuiditas dapat dikategorikan ke dalam risiko likuiditas pasar dan risiko likuiditas pendanaan. Risiko likuiditas pasar, merupakan risiko yang timbul saat bank tidak mampu melakukan offset posisi tertentu dengan harga pasar karena kondisi likuiditas pasar yang tidak kondusif atau terjadi gangguan di pasar (market disruption) . Risiko likuiditas pendanaan, yaitu risiko yang timbul karena tidak mampu mencairkan asetnya atau memperoleh pendanaan dari sum

Mengenal 8 Jenis Risiko Perbankan Part 9 – Risiko Strategis dan Bagaimana Mengelolanya

Gambar
Risiko stratejik merupakan risiko yang disebabkan oleh adanya pengambilan keputusan dan/atau penerapan strategi bank yang tidak tepat atau kegagalan bank dalam merespon perubahan-perubahan kondisi eksternal.  Risiko stratejik juga merupakan risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau bank tidak mematuhi / tidak melaksanakan perubahan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Apa Saja Contohnya? Contoh dari risiko stratejik adalah sebuah bank mengikuti arus mengembangkan mikro, padahal bank tersebut tidak memiliki pengalaman dan kompetensi pada sektor tersebut sehingga bank tersebut memiliki banyak masalah dikemudian hari. Contoh lainnya adalah bank memutuskan bersaing dengan bank asing dengan meluncurkan produk terstruktur yang kompleks, padahal bank tersebut belum memiliki infrastruktur yang memadai sehingga produk tersebut gagal dan akh

Membaca Laporan Keuangan Bank Secara Sederhana

Gambar
Sebagai salah satu bentuk keterbukaan informasi kepada para pemangku kepentingannya, industri perbankan diwajibkan untuk menerbitkan Laporan Keuangan secara berkala. Laporan Keuangan khususnya laporan keuangan triwulanan wajib dipublikasikan pada Surat Kabar nasional dan lokal. Laporan Keuangan Publikasi Bank wajib di publikasikan sebanyak 4 kali yakni paling lambat akhir Maret untuk laporan keuangan periode Desember tahun buku sebelumnya, akhir bulan April untuk laporan keuangan periode Maret, akhir bulan Juli untuk laporan keuangan periode Juni, akhir bulan Oktober untuk laporan keuangan periode September. Khusus untuk Laporan Keuangan periode Desember (Laporan Keuangan Tahunan) wajib di audit oleh Kantor Akuntan Publik dan wajib di publikasikan di 2 surat kabar. Dari laporan keuangan publikasi tersebut dapat diketahui bagaimana kinerja bank yang bersangkutan pada periode yang dinilai dan bagaimana pertumbuhannya pada periode pembanding sebelumnya.

Mengenal 8 Jenis Risiko Perbankan Part 6 – Risiko Operasional dan Bagaimana Mengelolanya

Gambar
Risiko Operasional adalah Risiko yang berhubungan dengan ketidakcukupan dan atau kelemahan proses internal, kelalaian manusia, kegagalan sistem, atau adanya masalah eksternal yang mempengaruhi operasional bank secara langsung maupun tidak langsung dapat menimbulkan kerugian finansial dan kerugian potensial. Tujuan pengendalian risiko operasional adalah untuk memastikan bahwa bank memiliki kebijakan, mekanisme dan praktik yang tepat untuk menghindari atau meminimalkan kegagalan atau kerugian serta memastikan penerapan peluang bisnis baru secara tepat di bawah kendali manajemen risiko. Apa Saja Contohnya? Risiko operasional dapat menimbulkan kerugian keuangan secara langsung, maupun tidak langsung dan menimbulkan potensi kesempatan yang hilang untuk memperoleh keuntungan (opportunity lost).  Contoh dari risiko operasional adalah pemalsuan bilyet deposito oleh karyawan bank yang kemudian dijadikan agunan kredit, kesalahan posting transaksi kepada core banking system ka

Mengenal 8 Jenis Risiko Perbankan Part 5 – Risiko Pasar dan Bagaimana Mengelola nya

Gambar
Risiko Pasar adalah Risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan dari faktor pasar, termasuk Risiko perubahan harga option. Risiko Pasar meliputi antara lain Risiko suku bunga, Risiko nilai tukar, Risiko ekuitas, dan Risiko komoditas. Risiko suku bunga dapat berasal baik dari posisi trading book maupun posisi banking book. Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko ekuitas dan komoditas wajib diterapkan oleh Bank yang melakukan konsolidasi dengan Perusahaan Anak. Cakupan posisi trading book dan banking book mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dengan memperhitungkan Risiko Pasar. Apa Saja Contohnya? Sebagai contoh dari risiko pasar adalah bank membeli obligasi negara dengan kupon tetap, dimana harga pasar obligasi akan turun apabila suku bunga pasar meningkat, bank membeli valuta asing USD dimana nilai dalam valuta rupiah akan menurun bila nilai tukar USD melemah, dan

Mengenal 8 Jenis Risiko Perbankan Part 4 – Risiko Kredit dan Bagaimana Mengelolanya

Gambar
Risiko Kredit adalah Risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Risiko kredit pada umumnya terdapat pada seluruh aktivitas Bank yang kinerjanya bergantung pada kinerja pihak lawan (counterparty), penerbit (issuer), atau kinerja peminjam dana (borrower). Apa Saja Penyebabnya? Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas fungsional bank seperti perkreditan (pembiayaan), aktivitas treasuri (membeli obligasi korporat), aktivitas terkait investasi, pembiayaan perdagangan (trade finance), baik yang tercatat dalam banking book maupun dalam trading book. Risiko Kredit juga dapat diakibatkan oleh terkonsentrasinya penyediaan dana pada debitur, wilayah geografis, produk, jenis pembiayaan, atau lapangan usaha tertentu. Risiko ini lazim disebut Risiko Konsentrasi Kredit dan wajib diperhitungkan pula dalam penilaian Risiko inheren. Risiko Kredit dipandang sebagai risiko terbesar dalam sistem perbankan Indonesia dan